Cara Optimasi ROAS dalam Campaign Google Ads

cara optimasi ROAS di Google ads

Return on Ad Spend (ROAS) adalah salah satu metrik terpenting dalam kampanye periklanan digital, terutama di Google Ads. ROAS menunjukkan seberapa besar pendapatan yang Anda peroleh dibandingkan dengan biaya iklan yang dikeluarkan. Semakin tinggi ROAS, semakin efisien dan menguntungkan kampanye Anda.

Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah strategis untuk mengoptimasi ROAS dalam campaign Google Ads, lengkap dengan penjelasan, tips praktis, dan kesimpulan yang dapat langsung Anda terapkan.

Apa Itu ROAS?

ROAS (Return on Ad Spend) adalah rasio yang mengukur seberapa efektif iklan Anda dalam menghasilkan pendapatan. Rumusnya:

ROAS = Pendapatan dari Iklan / Biaya Iklan

Contoh: Jika Anda membelanjakan Rp2.000.000 dan menghasilkan pendapatan Rp10.000.000 dari iklan tersebut, maka ROAS Anda adalah 5:1.

Angka ROAS ini sangat penting untuk mengetahui apakah kampanye Anda menguntungkan dan bagaimana Anda bisa mengalokasikan anggaran iklan secara lebih efisien.

Baca Juga: Apa itu ROAS

Mengapa ROAS Penting dalam Google Ads?

1. Menilai Efektivitas Iklan: ROAS adalah indikator utama apakah iklan Anda menghasilkan laba. Tanpa ROAS yang baik, bisa jadi iklan hanya membuang anggaran tanpa hasil signifikan.

2. Dasar Pengambilan Keputusan: ROAS membantu Anda menentukan campaign, keyword, atau produk mana yang layak dilanjutkan atau dihentikan.

3. Mengoptimalkan Biaya: Dengan memantau ROAS, Anda dapat menyesuaikan strategi bidding agar anggaran digunakan seefektif mungkin.

Baca Juga: Cara optimasi Meta ads level advance

Faktor yang Mempengaruhi ROAS

Sebelum optimasi, kenali terlebih dahulu elemen-elemen yang memengaruhi performa ROAS:

Kualitas Landing Page: Halaman yang tidak responsif, lambat, atau tidak meyakinkan akan mengurangi tingkat konversi.

Targeting Audiens: Jika audiens tidak sesuai dengan produk, meskipun iklan menarik, hasilnya akan rendah.

Penawaran & Harga Produk: Produk yang tidak kompetitif sulit untuk dikonversi meskipun iklan sudah optimal.

Copywriting Iklan: Teks dan visual yang kurang relevan membuat calon pelanggan tidak tertarik untuk klik.

Jenis Keyword: Keyword komersial lebih cenderung konversi dibanding keyword informasional.

Tracking yang Tidak Akurat: Jika konversi tidak tercatat dengan benar, Anda akan salah mengambil keputusan.

Strategi Efektif Optimasi ROAS di Google Ads

1. Gunakan Bidding “Maximize ROAS”

Google menyediakan strategi bidding otomatis bernama Target ROAS. Dengan strategi ini, sistem Google akan otomatis menargetkan pengguna yang berpeluang tinggi melakukan konversi bernilai besar.

  • Anda bisa mengatur target ROAS spesifik, misalnya 400% (4:1). Google akan menyesuaikan bidding untuk mencapai target ini.
  • Ideal untuk e-commerce atau bisnis dengan transaksi langsung di situs.

2. Segmentasi dan Optimasi Audiens

Alih-alih menarget semua orang, fokuslah pada audiens yang sudah memiliki ketertarikan atau riwayat interaksi dengan bisnis Anda.

  • Gunakan Remarketing Lists untuk menjangkau pengguna yang pernah mengunjungi situs Anda.
  • Gunakan Customer Match (upload database pelanggan) untuk menarget mereka dengan iklan personal.
  • Eksklusi audiens yang tidak relevan juga bisa mencegah pemborosan klik.

3. Fokus pada High-Converting Keyword

Gunakan keyword yang sudah terbukti menghasilkan konversi.

  • Pantau laporan Search Terms untuk mengetahui kata kunci mana yang menghasilkan ROI tinggi.
  • Terapkan metode SKAG (Single Keyword Ad Group) agar iklan lebih relevan dan CTR meningkat.

4. Tingkatkan Kualitas Iklan (Ad Relevance)

Semakin relevan iklan dengan niat pencarian pengguna, semakin tinggi peluang konversi.

  • Buat headline yang sesuai dengan niat beli.
  • Sertakan Call-to-Action (CTA) seperti “Beli Sekarang”, “Dapatkan Diskon”, dsb.
  • Gunakan ekstensi seperti sitelink, callout, dan promotion extension untuk menambah ruang iklan dan nilai klik.

5. Optimasi Landing Page

Landing page memiliki pengaruh langsung terhadap konversi.

  • Pastikan halaman cepat dibuka (maksimal 3 detik).
  • Tampilkan review, harga, dan CTA yang jelas.
  • Gunakan desain mobile-first karena mayoritas pengguna mengakses lewat HP.

6. Lakukan Negative Keywords Filtering

Tambahkan keyword negatif secara berkala untuk menghindari penayangan yang tidak relevan.

  • Misalnya Anda menjual sepatu kulit asli, tambahkan kata “murah”, “KW”, “replika” sebagai keyword negatif jika tidak sesuai.
  • Ini mencegah klik yang tidak berkonversi dan memperbaiki CTR.

7. Gunakan Conversion Tracking yang Akurat

Tanpa tracking yang benar, Anda tidak bisa mengetahui performa nyata kampanye.

  • Gunakan Google Tag Manager dan integrasikan dengan Google Analytics 4.
  • Aktifkan Enhanced Conversions untuk pelacakan yang lebih detail.
  • Pantau konversi seperti pembelian, klik telepon, formulir, dan lainnya.

Kesalahan Umum yang Menurunkan ROAS

Terdapat beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dan dapat menurunkan ROAS dari iklan anda, diantaranya ialah

  • Mengandalkan strategi bidding manual tanpa data historis.
  • Tidak menggunakan keyword negatif sehingga iklan tampil di pencarian yang salah.
  • Landing page tidak sesuai dengan iklan (mismatch).
  • Budget tersebar ke terlalu banyak campaign tanpa fokus.
  • Tidak melakukan A/B testing secara rutin.

Kesimpulan

Mengoptimasi ROAS dalam campaign Google Ads membutuhkan pemahaman menyeluruh mulai dari strategi bidding, targeting audiens, hingga kualitas landing page. Dengan menerapkan strategi di atas secara konsisten dan berbasis data, Anda akan melihat peningkatan performa iklan secara signifikan.

Namun, tidak semua bisnis memiliki waktu dan sumber daya untuk terus memantau serta mengoptimasi iklan secara teknis. Di sinilah Adsind Digital hadir untuk membantu. Kami menyediakan layanan manajemen Google Ads profesional yang berfokus pada peningkatan ROAS dan performa bisnis Anda.

Percayakan kampanye Google Ads Anda kepada Adsind, agar iklan tidak hanya tampil—tetapi juga menghasilkan.